Tuesday, 10 June 2014

Tuduhan Korupsi Piala Dunia 2022 Terindikasi Rasisme

blatter
Presiden FIFA Sepp Blatter mengklaim bahwa tuduhan korupsi seputar tawaran Piala Dunia Qatar 2022 telah didorong oleh rasisme.
Blatter mengatakan bahwa ada semacam badai melawan FIFA berkaitan dengan Piala Dunia yang diadakan di Qatar, yang terpilih sebagai tuan rumah pada bulan Desember 2010 tetapi terpilihnya Qatar terindikasi adanyakuropsi yg dilakukan Bin Hammam yang mendorong FIFA untuk menjadi penyelidikan.
Menurut BBC, Blatter mengatakan bahwa sayangnya ada banyak diskriminasi dan rasisme dalam kaitannya dengan Qatar yang diberikan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
FIFA dikabarkan akan memutuskan keabsahan penawaran untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 pada bulan September atau Oktober, dan Blatter, dalam kaitannya dengan titik itu, mengatakan bahwa masalah ini akan ditutup.
Presiden badan sepak bola mengatakan bahwa tuduhan terbaru akan dibahas pada Kongres FIFA pada Selasa dan Rabu.

Blatter menambahkan bahwa FIFA dibutuhkan untuk memerangi sesuatu yang bernada diskriminasi dan rasisme dan bahwa itu benar-benar membuatnya sedih

No comments:

Post a Comment